Prevalensi Nematodiasis pada Ternak Ruminansia Kecil di Yogyakarta
Abstract
Salah satu kendala pada peternakan ruminansia adalah adanya gangguan kesehatan yang disebabkan oleh infeksi parasit cacing (kecacingan). Indonesia sebagai negara beriklim tropis menyediakan habitat yang ideal untuk perkembang-biakan cacing terutama nematoda saluran pencernaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi nematodiasis pada ternak ruminansia kecil di Provinsi Yogyakarta. Pemeriksaan feses dilakukan terhadap 277 sampel feses ternak domba dan kambing di wilayah Provinsi Yogyakarta. Pemeriksaan feses dilakukan dengan metode Withlock untuk mengetahui bentuk telur serta perhitungan jumlah telur. Dari hasil perhitungan di bawah mikroskop, dapat ditentukan tingkat prevalensi positif infeksi cacing nematoda. Tingkat prevalensi positif infeksi cacing nematoda terdiri dari tiga tingkat infeksi cacing, yaitu ringan, sedang dan berat. Prevalensi infeksi cacing nematoda berdasarkan hasil pemeriksaan sampel feses relatif tersebar dari rendah hingga tinggi. Salah satu penyebab adanya infeksi cacing nematoda adalah kondisi kandang, manajemen perawatan ternak, kondisi lingkungan dan nutrisi pakan yang diberikan. Selain itu penggunaan obat cacing (anthelmintik) yang terlalu sering dengan jenis golongan antelmintik yang sama digunakan dalam waktu lama dapat meningkatkan kejadian resistensi cacing nematoda sehingga prevalensi infeksi cacing nematoda meningkat. Dari data prevalensi infeksi cacing nematoda berdasarkan hasil pemeriksaan sampel feses relatif tersebar dari rendah hingga tinggi dapat digunakan sebagai gambaran bahwa ada kemungkinan ternak juga telah mengalami resistensi anthelmentik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahmad J, Syed Tanveer and Bilal A. Zargar.2013. In vitro Anthelmintic Activity of Mentha longifolia (L.) Leaves Against Ascaridia galli. Glob. Vet. 11 (1): 112-117.
Amaliah A, Triana IN, Hastutiek P , Koesdarto S, Suwanti LT, Soeharsono. 2018. Prevalensi dan Drajat Infeksi Cacing Saluran Pencernaan Pada Itik Petelur di Dusun Keper dan Dusun Markolak Desa Kramat Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan. J. Parasite Sci. 2 (1) : 1-4.
Ariawan KY , Apsari IAP , Dwinata IM. 2018. Prevalensi Infeksi Nematoda Gastrointestinal pada Sapi Bali di Lahan Basah dan Kering di Kabupaten Badung. Indonesia Medicus Veterinus. 7(4): 314-323
Ayaz, M.M., M.A. Raza, S. Murtaza and S. Akhtar. 2013. Epidemiological survey of helminths of goats in southern Punjab, Pakistan. Trop. Biomed. 30: 62-70.
Geurden, T., Chartier, C., Fanke, J., di Regalbono, A. F., Traversa, D., von Samson-Himmelstjerna, G., Denwood, M. J. (2015). Anthelmintic resistance to ivermectin and moxidectin in gastrointestinal nematodes of cattle in Europe. International Journal for Parasitology: Drugs and Drug Resistance, 5(3), 163171.Yusoff, M, Rahman, S.A., Mutalib, S., And Mohammed, A., 2006, Diagnosisng Application Development for Skin Disease Using Backpropagation Neural Network Technique, Journal of Information Technology, vol 18, hal 152-159.
Handayani P , Santosa PE dan Siswanto. 2015. TINGKAT INFESTASI CACING SALURAN PENCERNAAN PADA SAPI BALI DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 3(3): 127-133.
Jabbar et al., 2013. Jabbar, A., Campbell, A. J. D., Charles, J. a, & Gasser, R. B. (2013). First report of anthelmintic resistance in Haemonchus contortus in alpacas in Australia. Parasites & vectors, 6(1), 243. doi:10.1186/1756-3305-6-243.
Jumaldi dan Wijayanti (2010), Jumaldi, Wijayanti A. 2010. Prevalensi dan jenis telur cacing gastrointertinal pada rusa Sambar di penangkaran rusa desa api-api Kabupaten Penajam Paser Utara. Samarinda (Indonesia): Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Mulawarman.
Kamaraj, C., A.A. Rahuman, G. Elango, A. Bagavan, and A.A. Zahir. 2011. Anthelmintic activity of botanical extracts against sheep gastrointestinal nematodes, Haemonchus contortus. Parasitol Res. 109:37 45. Kaplan, 2012.
Kaplan, R. M., & Vidyashankar, A. N. (2012). An inconvenient truth: Global worming and anthelmintic resistance. Veterinary Parasitology, 186(12), 7078.
Levine, D. 1990. Edisi Indonesia: Parasitologi Veteriner. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Original Edition: Textbook of Veterinary Parasitology.
Martindah E. 2017. Faktor Risiko, Sikap dan Pengetahuan Masyarakat Peternak dalam Pengendalian Penyakit Antraks. WARTAZOA. 27 (3) : 135-144.
Meloa et al. 2014 Meloa, A.C.F.L., C.M.L. Bevilaquaa, I.F. Reisa, dan R. De Oliveira Sales. 2014. Risk Faktor of the Benzimidazole resistance Development in Small Ruminants from Brazilian Northeast semi-Arid Area. Rev. Bras. Parasitol-Vet 23 (2).
Munadi 2011 Munadi, M. 2011. Tingkat Infeksi Cacing Hati Kaitannya dengan Kerugian Ekonomi Sapi Potong yang Disembelih di Rumah Potong Hewan Wilayah Eks-Kresidenan Banyumas. Agripet. 11 (1) : 45-50.
Nabukenya et al. 2014 Nabukenya, I., C. Rubaire-Akiiki, D. Olila, D. Muhangi, J.Höglund. 2014. Anthelmintic resistance in gastrointestinal nematodes in goats and evaluation of FAMACHA diagnostic marker inUganda. Vet. Parasitol. 205 : 666675.
Nofyan et al. 2010; Nofyan E, Kamal M, Rosdiana I. 2010. Identitas jenis telur cacing parasit usus pada ternak sapi (Bos sp) dan kerbau (Bubalus sp) di rumah potong hewan Palembang. J Penelitian Sains. 10:6-11.
Nurtjahyani SD. 2014. Prevalensi infeksi telur cacing nematoda pada feses sapi potong (Bos sp) dengan metode whitlock. Prosiding Seminar Nasional Biologi FKIP UNS. 11:539-543.
Papadopoulos et al. 2012 Papadopoulos, E., E. Gallidis, S. Ptochos. 2012. Anthelmintic resistance in sheep in Europe: A selected review. Vet. Parasitol. 189 : 85 88.
Purwaningsih, Noviyanti, Priyo Sambodo. 2017. Infestasi Cacing Saluran Pencernaan pada Kambing Kacang Peranakan Ettawa di Kelurahan Amban Kecamatan Manokwari Barat Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 5(1): 8 12.
Silva M. R. L., M. R. V. Amarante, K. D. S. Bresciani, A. F. T. Amarante. 2014. Host-specificity and morphometrics of female Haemonchus contortus, H. placei and H. similis (Nematoda: Trichostrongylidae) in cattle and sheep from shared pastures in São Paulo State Brazil. J Helminthol. 89 (3):1˗5.
Saputra HM dan Putra MRD. 2019. Jenis-Jenis Parasit Internal Pada Feses Kambing (Capra Sp.) di Pasar Kambing Kota Bengkulu. J. Konservasi Hayati. 10 (02) : 56-63.
Withlock JH. 1960. Diagnosis of veterinary parasitism. Philadelphia (US): Lea and Febiger.
Zalizar L. 2017. Helminthiasis Saluran Cerna pada Sapi Perah. J. Ilmu-ilmu Peternakan. 27 (2) : 1-7.
Zeryehun, T. 2012. Helminthosis of sheep and goats in and around Haramaya, Southeastern Ethiopia. J. Vet. Med. Anim. Health 4: 48-55.
DOI: https://doi.org/10.36626/jppp.v17i31.418
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian
UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)
Jl.Magelang Kopeng Km7, kotak pos 152, Tegalrejo Magelang 56101
Telp. 0293-364188, Fax 0293-364188.