Perkembangan Organ Dalam Ayam Kampung Persilangan Periode Starter Yang Diberi Kombinasi Inulin Umbi Dahlia dan Lactobacillus sp

Authors

  • Faradilla, S. Fakultas Peternakan Dan Pertanian Universitas Diponegoro Kampus drh. Soejono Koesoemowardojo Tembalang Semarang 50275
  • Suthama, N. Fakultas Peternakan Dan Pertanian Universitas Diponegoro Kampus drh. Soejono Koesoemowardojo Tembalang Semarang 50275
  • Sukamto, B. Fakultas Peternakan Dan Pertanian Universitas Diponegoro Kampus drh. Soejono Koesoemowardojo Tembalang Semarang 50275

DOI:

https://doi.org/10.36626/jppp.v11i21.123

Keywords:

Inulin, Lactobacillus sp, Berat Organ Dalam

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji level kombinasi inulin dari umbi dahlia dan Lactobacillus sp. yang terbaik terhadap berat organ dalam ayam kampung persilangan yang berkaitan dengan ketahanan tubuh. Penelitian ini menggunakan ayam persilangan (ayam kampung jantan dengan ayam petelur betina) umur 3 minggu sebanyak 168 ekor, dengan bobot awal 164,45±2,97g dan diberi perlakuan hingga umur 6 minggu. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial 2x3 yaitu faktor pertama adalah level umbi dahlia sebagai sumber inulin yakni tepung umbi bunga dahlia 0,8 % (A1) dan tepung umbi bunga dahlia 1,2 % (A2), dan faktor kedua adalah level Lactobacillus sp. yakni tanpa Lactobacillus sp (B0), Lactobacillus sp1,2 ml (108 cfu/ ml) (B1) dan Lactobacillus sp2,4 ml (108 cfu/ ml) (B2). Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali (masing-masing dengan 7 ekor ayam). Parameter yang diamati adalah berat organ dalam meliputi berat gizzard, jantung dan hati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inulin umbi dahlia dan Lactobacillus sp. tidak berpengaruhnyata (P>0,05) terhadap berat organ dalam secara interaksi namun secara parsial, yakni level Lactobacillus sp berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap berat gizzard dan jantung. Level Lactobacillus sp1,2 ml (108 cfu/ ml) (B1) menghasilkan gizzard dan jantung yang normal. Kesimpulan bahwa pemberian inulin umbi dahlia sebagai prebiotik dan Lactobacillus sp tidak memberikan pengaruh nyata secara interaksi terhadap organ dalam namun tidak berdampak negatif terhadap inang, namun pemberian Lactobacillus sp. 1,2 ml (108 cfu/ ml) (B1) berpengaruh nyata dan positif terhadap persentase gizzard dan jantung.

References

Amrullah, I. K. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Seri Beternak Mandiri. Bogor: Lembaga Satu Gunungbudi.

Arief, D. A. 2000. “Evaluasi ransum yang menggunakan kombinasi pollard dan duckweed terhadap persentase berat karkas, bulu, organ dalam, lemak abdominal, panjang usus dan sekum ayam kampung.” Skripsi. Bogor: Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2006. Pakan Anak Ayam Ras Pedaging (Ayam Broiler Starter). Jakarta: Standar Nasional Indonesia (SNI) 013930-2006.

Barlianto, W. 2005. “Terapi Sinbiotik

Terhadap Diare Akut Dengan Intoleransi Laktosa Sekunder.” Tesis, 14-15. Semarang: Magister Ilmu Biomedik. Universitas Diponegoro.

Brake, J., G. B. Havenstein, S. E. Schidelet, P. R. Farket and D. V. Rives. 1993. “Relationship of Sex, age and body weight to broiler carcass yield and offal production.” Poultry Sci. 70:680-688.

National Research Council. 1994. Nutrient Requirements of Poultry. 9th Revised Edition. Washington. DC: National Academy Press.

Putnam, P. A. 1991. Hand Book of Animal Science. San Diego: Academic Press.

Ressang, A. A. 1986. Patologi Khusus Veteriner. Edisi Ke-2. N. V.

Denpasar: Percetakan Bali.

Steel, R. G. D. and J. H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik. Cetakan kedua. PT. Jakarta: Gramedia Pustaka Tama.

Wahyono, F. 2002. “The influence of probiotic onfeed consumption, body weight and bloodcholesterol level in broiler fed on highsaturated or unsaturated fat ration.” J. Trop.Anim.

: 36-44.

Downloads

Published

2015-07-31

Issue

Section

Articles