Identifikasi Potensi Wilayah Dengan Analisis SWOT Mendukung Pengembangan Hortikultura di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur

Ludy Kartika Kristianto, Rosdina N Emilya, Margaretha Margaretha

Abstract


Identifikasi potensi wilayah disusun sebagai acuan bagi penyuluh untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan pada pelaku utama dan pelaku usaha baik perorangan maupun kelompok dan lainnya. Metode apa yang sesuai dan materi apa yang akan disampaikan dalam program penyuluhan pertanian untuk menjawab permasalahan pertanian yang ada di wilayahnya, sehingga tercapai peningkatan wawasan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama maupun pelaku usaha. Hasil analisis identifikasi potensi wilayah dapat dirumuskan sebagai salah satu rekomendasi pola pengembangan hortikultura. Pengembangan hortikultura dibuat dengan memanfaatkan sumberdaya alam, sumberdaya manusia, jenis komoditas prioritas, dan sistem usahatani sesuai keadaan wilayah di Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keadaan, masalah, dan pemecahan masalah di Kawasan pengembangan hortikultura, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan dan sebagai panduan dalam penyuluhan agar berjalan efektif dan efisien. Metode yang digunakan adalah menganalisis faktor Internal, yaitu strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) serta melakukan analisis faktor eksternal dengan mengukur opportunities (peluang) dan threats (ancaman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, selisih antara Total Strength (Kekuatan) dengan total weakness (kelemahan) adalah sebesar 0,15 dan selisih antara total Opportunities (peluang) dengan total threats (ancaman) adalah sebesar 0,10. Intrepretasi kebijakan yang dilakukan untuk pengembangan hortikultura yang dilakukan masyarakat dalam diagram analisa SWOT adalah berada pada kuadran I dengan strategi kebijakan adalah mendukung strategi agresif dimana situasi yang sangat menguntungkan. Strategi yang diterapkan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy) di Kecamatan Balikpapan Timur, sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan pendampingan melalui penyuluhan secara maksimal. Strategi yang digunakan sesuai Matriks SWOT dengan letak pada kuadran I, yaitu tingginya produksi dan produktivitas tanaman hortikultura, sehingga perlu meningkatkan pemanfaatan limbah pertanian untuk kompos, pemanfaatan pestisida nabati dan analisis ekonomi usahatani dalam rangka mendukung peningkatan produksi hortikultura yang lebih ramah lingkungan dan pendapatan petani di Kecamatan Balikpapan Timur.

Kata Kunci: Identifikasi Potensi Wilayah, Faktor Internal, Faktor Ekternal, Hortikultura, Balikpapan


Full Text:

PDF

References


Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Anonimous, 2005. Diktat Participatory Rural Appraisal Bagi Penyuluh Pertanian. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor.

BPS. 2021. Balikpapan Dalam Angka 2021. Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan.

Mardikanto, T. 2009. Membangun Pertanian Modern. UNS Press, Solo.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.