PROMOTING SOCIAL CAPITAL FOR RURAL COMMUNITY DEVELOPMENT (PERANAN MODAL SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT PEDESAAN)

Subejo Subejo

Abstract


Seiring dengan proses perubahan paradigma pembangunan dari model top down menuju model bottom up, peranan masyarakat lokal menjadi semakin penting dalam berbagai tahapan proses pembangunan. Pemahaman yang mendalam tentang sumberdaya lokal utamanya komunitas lokal yang antara lain mencakup pola hubungan dan jaringan kerja sama yang lebih dikenal secara luas sebagai modal sosial (social capital) merupakan suatu kebutuhan yang mendasar dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.


Pemanfaatan sumberdaya sosial secara optimal akan mendukung peningkatan efektivitas program pembagunan pedesaan. Hal ini tidak hanya memacu pertumbuhan ekonomi, namun juga sebagai penyangga dan pemelihara solidaritas sosial dan daya ikat masyarakat lokal. Pada akhirnya akan mendukung model pembangunan yang berkelanjutan bagi masyarakat pedesaan dan lingkungannya.
Pemahaman yang komprehensif tentang sumberdaya social capital memungkinkan perencana pembangunan untuk mengidentifikasi secara tepat akan potensi sisi positif dan negatif. Hal ini sangat penting ketika merumuskan strategi penguatan sisi positif dan menekan sisi negatif potensi social capital dalam pembangunan masyarakat pedesaan.


Dukungan dan penguatan terhadap pola jaringan dan kerjasama masyarakat yang semakin terbuka (inclusive) seperti tercermin dalam pergeseran dari dimensi bonding menuju bridging dan linking memungkinkan masyakat lokal untuk memperluas dan memperkuat berbagai aspek kerjasama.


Keywords: Peranan, Modal Sosial, Pengembangan Masyarakat Pedesaan.


Full Text:

PDF

References


C.A, Gregory, 2001, Exchange in Anthropology, International Encyclopedia of the Social and Behavioral Sciences, Elsevier Sciences.

Coleman, James S, 1988, Social Capital in Creation of Human Capital, The American Journal of Sociology Vol.94.

DEFRA, 2001, England Leader+ Programme 2000-2006.

Grootaert, Cristiaan, 1999, Local Institutions and Service Delivery in Indonesia, Local Level Institutions Working Series No.5. The World Bank, Washington,

Grootaert,C, 2002, Understanding and Measuring Social Capital, The World Bank.

http://www.defra.gov.uk/rural/leader/index.htm

http://www.defra.gov.uk/rural/rdpe/leader.htm

http://www.defra.gov.uk/rural/rdpe/pdf/euguide-leader.pdf

Knack, Stephen. 2002. Social capital, growth, and poverty: a survey of cross-country evidence in Grootaert and Bastelaer (edt.) The Role of Social Capital in Development: an Empirical Assessment. Cambridge.

Miguel, Edwards; Gertler, Paul and Levine, D.I, 2001, Did Industrialization Destroy Social Capital in Indonesia, University of California Berkeley. The project was funded by The U.C Berkeley Center for the Economic Demography of Aging.

Parker, Gavin, 2008, Capital (Social Capital, Environmental Capital; Cultural Capital; Human Capital; Resources; Relations; Networks; Embededness; Community).

Pretty, J and Ward, H, 2001, Social Capital and The Environment, Rural Development Vol. 29(2):209-227.

Putnam, Robert D, 1993, The Prosperous Community: Social Capital and Public Life, The American Prospect Vol. 4 No.13, March 21, 1993.

Robinson, L.J and Flora J.L, 2003, The Social Capital Paradigm: Bridging Across Diciplines, Amer. J. Agr Econ 85(5):1187-1193

Subejo and Iwamoto, Noriaki, 2003, Labor Institutions in Rural Java: A Case Study in Yogyakarta Province, Working Paper Series No. 03-H-01, Department of Agriculture and Resource Economics, The University of Tokyo.

Woolcock, M, 2001, The Place of Social Capital in Understanding Social economic Outcomes, Canadian J of Policy Research 2(1)11-17.




DOI: https://doi.org/10.55259/jiip.v4i1.318

Web Analytics Made Easy - Statcounter View My Stats