PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI USAHA TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa.L) DI DESA MIRIT,KECAMATAN MIRIT, KABUPATEN KEBUMEN

Sugeng Riyanto, Ina Fitria Ismarlin, Andang Andriani Listyowati

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk memberdayakan petani dalam budidaya bawang merah di Desa Mirit melalui metode benchmarking, yakni membandingkan penerapan inovasi teknologi budidaya bawang merah dengan daerah lain yang lebih maju. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan dilaksanakan di Desa Mirit, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, dari Oktober 2022 hingga Mei 2023. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, diskusi kelompok terfokus), serta dokumen arsip. Data dianalisis menggunakan pendekatan benchmarking. Berdasarkan data yang diperoleh menyatakan bahwa penerapan teknologi inovasi budidaya bawang merah di Desa Mirit masih belum optimal mulai dari pemilihan varietas, persiapan tanam, pemupukan, pengairan hingga panen yang masih rendah, sedangkan teknologi inovasi petani di desa Triharjo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul dinilai lebih efektif mulai dari pemilihan varieatas unggul serta hasil panen yang optimal ditambah adanya proses pengolahan pasca panen. Potensi untuk dapat mengembangkan budidaya bawang merah didukung dengan lokasi yang strategis, kontur tanah yang mendukung, serta kemudahan bekerja sama dengan instansi pemerintahan. Model pemberdayaan dalam pengembangan usaha tani di Desa Mirit melibatkan masyarakat berupa pembinaan budidaya mulai dari pemilihan varietas sampai panen serta penanganan pasca panen. Kemudian menjalin kemitraan dengan penyedia benih varietas unggul dan sarana produksi budidaya serta distributor bawang merah.

Full Text:

PDF

References


Budiarti, Tati, Suwarto, dan Muflikhati,I. (2013). Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat pada Usahatani Terpadu Guna Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Keberlanjutan Sistem Pertanian. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI). Vol. 18 (3): 200-207.

Bhutta, K. S., dan F. Huq. (1999). Benchmarkingbest practices: an integrated approach. Benchmarking: An International Journal, 6 (3), 254-268. DOI: 10.1108/14635779910289261

Fatmawaty, A. A., Ritawati, S., Said, L. N. (2015). Pengaruh Pemotongan Umbi dan Pemberian beberapa Dosis Pupuk NPK Majemuk terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Agrologia. 4 (2) : 69 77.

Hermawan, A., dan Pravitasari, R. J. (2016). Bussines Model Canvas (Bisnis Model Kanvas). Bogor: Akselerasi.

Hilman, Y. A., & Nirmasari, E. P. (2018). Model Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Berbasis Komunitas. Aristo, 6, 45-67.

Husyairi, K. A., W. L. Pratomo, dan R.H. Purboseputro. (2020). Analisis Strategi Pengembagan Bisnis Usaha Bhumi Merapi dengan Pendekatan Business Model Canvas. Jurnal Sains Indonesia, 90-98.

Muwarti, dan Sutardi. (2016). Peluang Pengembangan Bawang Merah di Lahan Pasir Pantai Yoyakarta. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta.

Osterwalder, A., and Y. Pigneur. (2010). Business Model Generation: A Handbook for Visionaries, Game Changers, and Challengers. John Wiley & Sons. New Jersey.

Rachmatullah. (2017). Metode Penelitian. Bandung: Universitas Unpas.

Sumarni, N. dan A. Hidayat. (2005). Budidaya Bawang Merah. Panduan Teknis PTT Bawang Merah No. 3. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA.




DOI: https://doi.org/10.55259/jiip.v30i2.1000

Web Analytics Made Easy - Statcounter View My Stats