Percepatan Penurunan Stunting: Rekomendasi Kebijakan yang Memanfaatkan Sektor Peternakan
Keywords:
determinan sosio-ekonomi, gizi, protein hewani, rantai pasok, tanpa kelaparanAbstract
Studi ini menganalisis prevalensi stunting, mengidentifikasi penyebab khusus, dan
mengembangkan rekomendasi kebijakan berbasis sektor peternakan untuk
mempercepat pengurangan stunting di Kutai Timur, Indonesia. Studi ini menggunakan
tinjauan literatur sistematis (SLR) dari basis data Scopus dan Sinta (2017-2025)
dengan langkah-langkah serupa PRISMA untuk seleksi dan sintesis naratif. Di Kutai
Timur, stunting disebabkan oleh kombinasi malnutrisi kronis, penyakit berulang, dan
faktor sosioekonomi seperti pengangguran dan kurangnya pemahaman orang tua.
Protein hewani, terutama dari ayam broiler dan telur, terbukti krusial untuk
perkembangan anak dan memiliki korelasi langsung dengan penurunan stunting.
Bisnis ternak di wilayah ini memiliki potensi besar, berkat pasar domestik yang kuat,
sinergi dengan perkebunan kelapa sawit, dan program pertanian inovatif. Namun,
hambatan akses meliputi kekurangan bibit ternak, produktivitas yang rendah, harga
pakan yang mahal, dan masalah distribusi. Pemerintah daerah menunjukkan
komitmennya melalui kolaborasi multipihak, bimbingan data “by name by address”,
dan inisiatif penciptaan lapangan kerja. Kebijakan pengembangan ternak lokal juga
diterapkan. Rekomendasi kebijakan utama meliputi: (1) meningkatkan produksi dan
produktivitas ternak lokal untuk gizi; (2) memperkuat rantai pasok lokal, termasuk
subsidi untuk keluarga rentan; (3) pemberdayaan komunitas dan pendidikan gizi
tentang hewan; dan (4) meningkatkan kolaborasi multipihak. Tujuan implementasi
terintegrasi adalah mengurangi stunting dan mencapai ketahanan pangan jangka
panjang.