Pengembangan Bisnis Peternakan Sapi Potong Berbasis Circular Economy dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan Green Economy

Abstract

Peternakan sapi potong di Indonesia menghadapi tantangan simultan dalam
memenuhi kebutuhan protein hewani nasional sekaligus meminimalkan dampak
lingkungan. Salah satu pendekatan strategis yang berkembang adalah penerapan
konsep ekonomi sirkular, yang menekankan pemanfaatan limbah sebagai sumber
daya produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model pengembangan usaha
peternakan sapi potong berbasis ekonomi sirkular serta menganalisis kontribusinya
terhadap ketahanan pangan dan ekonomi hijau, khususnya di wilayah penyangga Ibu
Kota Nusantara (IKN). Metode yang digunakan adalah systematic literature review
dengan mengikuti protokol PRISMA. Literatur yang ditelaah berasal dari basis data
Scopus, Web of Science, dan Google Scholar dengan periode publikasi 20142024.
Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan sistem integrasi tanaman-ternak
(Integrated Crop-Livestock System/ICLS) secara signifikan meningkatkan kinerja
ekonomi usaha peternakan, yang ditunjukkan dengan nilai Cost-Benefit Index (CBI)
sebesar 1,56 serta diversifikasi pendapatan peternak. Secara ekologis, sistem ini
menurunkan ketergantungan terhadap pupuk kimia hingga 56% dan meningkatkan
kualitas tanah. Valorisasi limbah ternak menjadi bio-pupuk, pakan fermentasi, dan
biogas menjadi pilar utama efisiensi sumber daya. Model ini berpotensi mendukung
ketahanan pangan regional dan nasional serta berkontribusi pada pengurangan emisi
gas rumah kaca dan perbaikan kualitas lingkungan. Adopsi skala luas masih
menghadapi kendala seperti keterbatasan infrastruktur, kebijakan, dan kesiapan
peternak. Diperlukan intervensi kebijakan terkoordinasi, insentif pasar, serta
peningkatan kapasitas peternak untuk mendorong transisi menuju sistem peternakan
yang berkelanjutan.