Potensi Pengembangan Sapi Potong di Kabupaten Paser

Muhamad Rizal

Abstract


Kabupaten Paser memiliki potensi besar dalam usaha pengembangan sapi potong mengingat permintaan pasar yang relatif besar. Tetapi banyak faktor yang mempengaruhi kurang berhasilnya usaha tersebut, seperti bibit, pakan dan manajemen pemeliharaan. Penelitian bertujuan untuk memberikan informasi mengenai potensi pengembangan sapi potong. Penelitian dilaksanakan di Desa Suatang Baru, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur, pada tahun 2021. Data diperoleh melalui pengamatan langsung dilapangan dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi usaha pengembangan sapi potong di Kabupaten Paser memiliki prospek yang baik karena selain dapat mengurangi impor daging sapi dan memiliki peluang menembus pasar ekspor, juga memberikan keuntungan ekonomis tinggi pada peternak hal ini ditunjukkan dengan nilai R/C rasio analisa usahatani ternak sapi sebesar 3, yang berarti layak untuk dikembangkan.

Kata Kunci : Kabupaten Paser, Potensi, Sapi Potong.


Full Text:

PDF

References


Anas Serli, Asaad Muhamad, dan Rosdiana. 2013. Kajian Penggemukan Sapi Potong Untuk Mendukung Program Swasembada Daging Sapi Di Kabupaten Pohuwato. Provinsi Gorontalo. Prosiding Ekspose dan Seminar Nasional Inovasi Pertanian Ramah Lingkungan. Makassar 19 21 Juni 2013. Hlm. 104-109.

Armiati dan Baso Aliem Lologau. 2013. Kelayakan Teknis dan Finansial Introduksi Teknologi Pakan Untuk Penggemukan Sapi Mendukung Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) di Kabupaten Bantaeng. Prosiding Ekspose dan Seminar Nasional Inovasi Pertanian Ramah Lingkungan. Makassar 19 21 Juni 2013. Hlm. 121-129.

BPS Kalimantan Timur. 2011. Kalimantan Timur Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur.

Batubara. L. P. 2003. Potensi Integrasi Peternakan Dengan Perkebunan Kelapa Sawit Sebagai Simpul Agribisnis Ruminan. Buletin Wartazoa. 13 (3): 83-91.

Boer, M., Arizal P.B., Y. Hendri dan Ermidias. 2003. Tingkat Penggunaan Onggok Sebagai Bahan Pakan Penggemukan Sapi Bakalan. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor, 29-30 September 2003. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 99-103.

Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur. 2011. Laporan Kegiatan Akhir Tahun Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur 2010. Samarinda.

Hartati, Mariyono dan D. B. Wijono. 2005. Respons Pertumbuhan Sapi Peranakan Ongole Dan Silangan Pada Kondisi Pakan Berbasis Low External Input. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor, 12-13 September 2006. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 195-200.

Mathius, I-W. dan A.P. Sinurat. 2001. Pemanfaatan Bahan Pakan Inkonvensional Untuk Ternak. Wartazoa. 11(2): 20-31.

McCann, M. A. dan R. Stewart. 2000. Use of Alternate Feeds for Beef Cattle. The University of Georgia College of Agricultural and Environmental Sciences. USA.

McColl, C. 1992. Buffalo and Bali Cattle: Exploiting Their Reproductive Behavior and Physiology. Journal Tropical Animal Health and Production, 24 : 165.

Suharto. 2000. Konsep Pertanian Terpadu (Integrated Farming Systems) Mewujudkan Keberhasilan Dengan Kemandirian. Bahan Pelatihan Revitalisasi Keterpaduan Usaha Ternak Dalam Sistem Usaha Tani. Bogor dan Solo, 21 Februari 6 Maret 2000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Swastika, Dewa K. Sadra. 2004. Beberapa Teknik Analisis Dalam Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian. Dalam Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian 7 (1).hlm : 90 - 103.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.